Harus bisa bebas
Pada akhir-akhir ini stock bahan bakar fossil sebagai sumber energy terbesar di bumi jumlahnya semakin sedikit( yang sudah di eksploitasi maupun yang belum di eksploitasi). Lalu munuculah berbagai gagasan sala satunya Biodiesel sebagai sumber energy alternative. Untuk memproduksi biodiesel yang jumlahnya banyak karena permintaan dunia maka Biodiesel diperoleh dari minyak kelapa sawit yang di process sehingga menjadi bahan bakar diesel(alkyl esters) yang siap di gunakan yaitu melalui prosses transesterifikasi(pemurnian dari rantai hydrocarbon yang panjang). tetapi masalahnya kelapa sawit itu di butuhkan juga oleh produsen makanan atau digunakan sebagai minyak goreng dan juga produksinya sedikit yaitu sekitar 6,545 liter / hektoare. Jadi menurut saya jenis tanaman Microalagae adalah salah satu kandidat terkuat untuk menjadi sumber energy alternative yang bagus karena produksinya sekitar 95,000 liter / hektoare dan masalah kualitas semua minyak biodiesel relative sama tergantung dari prosses transeseterifikasinya dan Bahan mentah yang di Transesterifikasikan. Dan cara memelihara yang mudah dengan cara membuat kolam(pond) terbuka dengan memenuhi CO2, Nutrisi dalam air, cahaya yang cukup dan juga temprature air yang sesuai untuk tumbuh yaitu dibawah 100 der. celcius dan diatas 0 der. celcius, PH,dll(sebagai faktor kecil). maka Microalagae akan tumbuh dengan sebagaimananya. Berbeda dengan Tanaman lain yang perlu pemupukan setiap hari dan pembersihan dari hama yang sangat intensif dan juga maintenance yang lebih dari pada Algae.
Pengeluaran minyak Algae
Cara pengeluaran(extraction) minyak yang akan di tranesterifikasikan relative mudah ketimbang dari sumber-sumber energy lain yaitu dengan berbagai cara salah satunya dengan process soxhlet yaitu process dimana menggunakan metoda pelarutan kimia denga zat bernama salah satunya Hexane(hexana/hidrocarbon beratom carbon 8 banyaknya dalam satu molekul), dan Methode pelarutan kimia ini termasuk process yang murah(mudah). Dan ada juga yang menggunakan Ultrasonic-assisted extraction(pengeluaran dengan Gelombang Ultrasonic) dengan cara kerja dasar gelombang Ultrasonic dari reactor ultrasonic ditumbukkan ke Microalagae lalu sel sel Microalagae akan pecah(break) karena ada Gelombang kejut dari gelombang ultrasonic sehingga microalgae melepaskan kandungannya yang salah satunya Minyak Microalagae(sebagian besar sekali) yang akan Di transesterifikasi, yang setelah di transesterifikasi maka minyak itu siap untuk digunakan di berbagai aplikasi sebagai sumber energy(biodiesel). Tetapi dengan cara Ultrasonic ini tergolong mahal(pada zaman dan di situasi negara Indonesia sekarang) karena membutuhkan Gelombang Ultrasonic dari Reactor Ultrasonic(salah satunya), tetapi process ini dapat mengextrak minyak algae lebih cepat daripada process Soxhlet.
Artikel ini baru sebagian yang membahas Biodiesel. Saya selaku penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. Terima kasih